setelah langit.....
setelah matahari.....
benda yang berwarna cerah adalah harapan.
aku percaya harapan ku akan bersinar terang dan cerah. harapan untuk bisa menjadi penulis dan psikolog.
tapi sepertinya harapan itu mulai padam, harapan untuk menjadi seorang psikolog...
iya, orang tuaku tidak pernah searah jika aku meraih impianku itu. kegagalanku dalam mengikuti snmptn dan sbmptn membuatku sangat terpukul, bahkan saya tidak tahu harus berbagi cerita kepada siapa?
saat itu saya merasa telah mengecewakan orang tua saya, bahkan diri saya sendiri. tapi orang tua saya selalu memberikan support, meski saya tahu mereka pasti ada rasa kecewa.
hingga di saat aku mulai menyerah,,, Allah mengizinkanku untuk menuntut ilmu di sebuah kampus yang memberiku semangat lagi.
disaat saya sedang terpukul, aku bersyukur telah menemukan banyak teman baik disana.
bukan teman tapi saudara...
aku merasa kita seperti gugusan bintang yang berjajar dalam satu rasi bintang.
seperti burung yang terbang dengan sayap-sayapnya...
tapi kini salah satu sayap burung itu patah, entah kenapa?
burung tidak akan bisa terbang di saat sebagian sayapnya patah
aku merenungi hal apa yang menyebabkan sayap itu patah?
apakah ada perbuatanku yang menyebabkan patahnya sayap itu?
hinnga membuat salah satu sayap itu patah, aku ingin sayap itu tidak patah lagi...
hingga burung itu bisa terbang meraih cita-cita nya
hingga aku dan saudara-saudaraku bisa meraih asa, harapan dan impian kita masing-masing dalam satu formasi...
barisan semangat, kebersamaan, dan kasih sayang.
I love you so much, my brother and sisters. :)